Rais Kadim : Terkait Vonis Kasus Pencemaran Ulama, Zen Effendi Diharapkan Sadar

Bagikan





Sidang Putusan Pelecehan Ulama MUI Brebes dengan Terdakwa Zen Effendi
Sidang Putusan Pelecehan Ulama Majles Ulama Indonesia ( MUI)  Kabupaten Brebes dengan Terdakwa Zen Effendi

Brebes kualitasnews- Terkait vonis 7 bulan penjara yang dijatuhkan Majlis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Brebes Jawa Tengah kepada terdakwa Zen Effendi Bin Makhrus (46) warga Desa Jatibaranglor, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes yang terbukti telah melakukan tindakan pelecehan terhadap Ulama yang berada di bawah naungan Majlis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Brebes Jawa Tengah. H. Rais Kadim pihak yang merasa dirugikan mengharapkan Zen Effendi bisa sadar dan menyesali perbuatannya tersebut.

Menurut Rais Kadim menatakan, bahwa kasus ini adalah kasus kecil yang terjadi dari ekses permasalahan pembagian warisan antara Hj. Astidah yang tidak lain adalah Istri Rais Kadim dengan pihak terdakwa Zen Effendi. Menurutnya pernyataan Zen Effendi yang telah melecehkan ulama bisa menimbulkan keresahan masyarakat luas.

“ Saya harap Zen Effendi bisa sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Bagaimanapun juga kami dan pihak keluarga Zen Effendi adalah saudara yang mestinya tidak sampai terjadi seperti ini ” terang Rais dalam sela2 persidangan pembacaan putusan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Brebes, Rabu 20 Januari 2016.

Masih kata Rais Kadim masih banyak permasalahan-permaslahan yang lebih besar lagi yang dilakukan Zen Effendi yang bisa saja pihaknya membawa ke jalur hukum.

‘’ Sebenarnya masih banyak permasalahan yang lebih besar lagi yang dilakukan Zen Effendi yang bisa saja saya bawa ke jalur hukum, tapi kami masih memberikan toleransi kepada pihak keluarga Zen Effendi semoga ia bisa sadar atas kesalahannya” jelas Rais.

Lebi lanjut lagi Rais Kadim mengatakan bahwa pihaknya menduga ada pihak lain yang mencoba memperkeruh permasalahan antara keluarga kami Hj. Astidah yang notabene adalah bibi dari Zen Effendi.

‘’Saya yakin seorang Zen Effendi tidak mungkin melakukan hal yang seperti ini bila tidak ada pihak lain yang mencoba memperkeruh permasalahan ini. Saya berharap Zen Effendi mau sadar dan lapang dada menyelesaikan masalah ini dengan baik- baik dengan jalan kekeluargaan’’ pungkasnya (Bedjo)