Heboh Nih Bintek Arkas dan Markas di Solo, Peserta Akui Dapat Uang Lelah

Bagikan

Brebes, Kualitasnews.com- Kegiatan pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis (BINTEK) Kabupaten Brebes angkatan kesatu (1) pada senin , 7-9 Februari dan angkatan kedua pada Rabu ,9-11 Februari 2022 yang dilaksanakan di Solo Provinsi Jawa Tengah menuai kritikan dari berbagai Masyarakat dan Aktifis Brebes dan diduga berbau kepentingan pihak tertentu.

Pasalnya , menurut salah satu dari peserta bimbingan teknis (Bintek) pengoperasian aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah (Arkas) dan Bintek Manajemen Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Markas) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Dindikpora ) Kabupaten Brebes di Hotel Lorin Solo Jawa Tengah, dirinya mengaku mendapatkan uang lelah dari panitia penyelenggara.

“Saya diberi uang lelah, untuk nilainya saya tidak berani menyebutkan ” ujar Endah, salah satu peserta dari Korwil Kecamatan Larangan saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).

Ia mengaku berangkat pada Tanggal, 9 Februari 2022 bersama dengan rombongan Korwil Kecamatan Larangan, Selama disana, lanjut Endah, ia mengaku senang karena banyak mendapat ilmu baru dari para narasumber yang berasal dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas ).

Dirinya bersama peserta lainnya juga mendapat fasilitas yang sangat bagus.

“Untuk konsumsi yang diselenggarakan panitia juga sangat memuaskan. makanannya enak-enak.” terangnya.

Sedangkan untuk fasilitas kamar hotel, lanjutnya lagi, juga sangat elegan dan nyaman, dimana tiap-tiap kamar diisi oleh dua orang peserta.

” yaa kamarnya juga sangat luas. Satu kamar diisi dua orang ” imbuhnya.

Disebutkan, sepulang dari Bintek Solo dirinya juga sudah melakukan sweb, adapun hasil sweb yang dilakukan secara masal sudah dilaporkan ke dinas terkait.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes Juwita Asmara saat dikonfirmasi terkait anggaran Bimbingan Teknis bagi 800 peserta tersebut mengaku lupa.

“Itu bisa ditanyakan langsung ke bagian keuangan pak.” kata Juwita dikutip dari respublikaindonesia.com.

Juwita juga membenarkan kalau kegiatan Bintek di Solo itu bekerja sama dengan Universitas Wahid Hasyim.

Disisi lain, Ahmad Sugiarto,(40)selaku aktivis pegiat Anti korupsi Brebes, saat diwawancari dikantornya di Jl.H.Khasan No.16 RT,003/RW,004 Desa Rancawuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, pada Rabu, (16/2/2022) mengatakan, saya sebagai masyarakat juga fungsi sosial kontrol, dalam hal ini juga menyoroti kegiatan tersebut, saya sangat menyangkan kegiatan Bintek yang di Solo yang mengakibatkan puluhan pendidik atau guru terpapar terconfirmasi virus Corona.

Dalam kegiatan, lanjut dia, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Brebes di Solo tersebyt memang bagus,karena untuk menambah wawasan kepada semua guru yang ada di Brebes

” Namun demikian, Kenapa harus Ke Solo, apa di Brebes tidak ada tempat yang cukup untuk kegiatan tersebut,kan bisa meminimalisir anggaran ” ucapnya

Dari sepulangnya kegiatan Bintek itu,kembali dia melanjutkan, bukan mendapatkan kabar baik,eh malah menambah kasus baru cluster Covid-19, ini bisa menjadi pelajaran sekaligus peringatan kepada SKPD pemerintahan kabupaten Brebes, yang tidak mengedepankan pasilitas kearifan lokalnya sendiri, Apa saja kegiatanya selalu keluar kota,padahal situasi kondisi masih dalam pandemi, Dan tidak menutup kemungkinan dalam kegiatan yang dibiayai oleh Negara, bisa saja terjadi ada indikasi penyalahgunaan anggaran dalam pengelolaanya

” Sehingga menimbulkan kerugian keuangan Negara, Yang mengarah ke dugaan tindak pidana korupsi (TIPIKOR). ” jelasnya,.

menurut Sugiarto dalam rentetan kegiatan Bintek Kepala Desa (Kades) tahun lalu 2021 dan kegiatan Bintek para pendidik atau guru tahun 2022, se Kabupaten Brebes yang dilakukan dinas terkait pemerintah kabupaten Brebes, dirinya meminta agar Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Pusat turun langsung untuk mengaudit tentang pelaksanaan kegiatan tersebut, karena kegiatan itu semua menggunakan keuangan Negara

” Ini menjadi kerugian semua anak didik siswa dan siswi di Kabupaten Brebes, Pasalnya siswa-siswi sekolah yang tadinya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka,akhirnya harus kembali melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), hal itu dikeluhkan semua para orang tua wali murid di Kabupaten Brebes, Dengan adanya kejadian ini, tentunnya Satgas Covid 19 Kabupaten Brebes harus bertanggung jawab. “pungkasnya.

(Red).