Gagal Dijanjikan Masuk Jadi Anggota Polri, Seorang Petani di Brebes Lapor ke APH Melalui Kuasa Hukum
|BREBES, Kualitasnews.com- Kasmuri (56) seorang petani warga Desa Klampok Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah akhirnya melaporkan SNT warga Pedukukuhan Sigempol Desa Randusanga Kulon dan SMT warga Cileungsi Bogor yang diduga melakukan penipuan berkedok mampu mengondisikan seleksi Calon Bintara Polri.
Kasmuri Korban penipuan mengaku mengalami kerugian uang sekitar 300 juta lantaran uang yang dijanjikan hingga saat ini tidak dikembalikan meski anaknya gagal masuk seleksi Bintara Polri.
Melalui kuasa hukum korban, Ahmad Soleh SH dalam keterangannya menyebut, kliennya melakukan pengaduan lantaran merasa ditipu.
“Korban merasa ditipu kenapa, karena sesuai isi surat kesepakatan dimana jika gagal harus mengembalikan uang, namun hingga ditagih berulangkali SNT dan SMT tetap mangkir sehingga korban akhirnya mengadukan kasusnya ke Polres Brebes,” ujar Ahmad Soleh saat mendampingi klienya, Senin (17/7) di kantornya.
“Dari itu klien kami mengalami kerugian sekitar Rp 300 juta lantaran ada dugaan tindak penipuan berkedok mampu memasukan seleksi Bintara Polri.” lanjutnya.
Dibeberkan, Soleh yang merupakan pengacara tim Hotman 911, kasus ini berawal pada tahun 2019 lalu, korban dikenalkan kepada SNT (Pelaku) yang dapat membantu anaknya bisa mengikuti seleksi calon bintara polri. Dengan pernyataan SNT dan SMT sanggup untuk membantu anak korban dengan syarat menyerahkan sejumlah uang.
Untuk meyakinkan korban, SMT dengan dibantu SNT membuat surat perjanjian dimana dalam isi surat tersebut sanggup membantu anak korban masuk Bintara Polri dengan syarat menyerahkan uang. Namun jika anak korban gagal, uang akan dikembalikan utuh.
Sementara SNT, terduga salah satu pelaku mengakui hanya sebatas perantara, SNT mengaku bisa membantu meluluskan anak korban karena ada kerabatnya yang bisa membantu meloloskan menjadi anggota polisi.
“Saya hanya sebagai perantara saja karena perjanjian dan pemberian uang itu langsung kepada SMT, teman saya yang di Bogor. Saya saat itu sebagai saksi,” kata SNT.
“Hingga saat ini juga saya turut membantu menghubungi SMT untuk segera memenuhi kewajiban pengembalian karena gagal meloloskan. Kami juga mendorong kepada pihak korban untuk melaporkan ke pihak berwajib untuk mendapatkan keadilan,” ungkapnya. ***