Deklarasi GAS, GMNI Brebes : Desa Bangsri yang Terdampak Adanya Pabrik Belum Bisa Merasakan Manfaat Semestinya.
|BREBES, Kualitasnews.com- Gerakan Aksi Solidaritas Bangsri (GAS) Dideklarasikan dan dikukuhkan di Balai Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumat, (21/7/2023).
Hadir dalam acara tersebut, kepala desa (Kades) Bangsri, Drs Mukhson, Babinkamtibmas dan Babinsa. Turut hadir pula Ketua dan Pengurus GMNI Kabupaten Brebes serta perwakilan warga desa setempat.
Deklarasi dan Pengukuhan dibacakan oleh Sekretaris GAS, Azmi Latif dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh Kades, Babinsa dan Babinkamtibmas serta perwakilan pengurus dan anggota GAS.
Ketua GAS, Sopyan dalam kesempatan tersebut menyampaikan, tujuan dibentuknya organisasi yang dipimpinnya ini dalam rangka menampung dan mengakomodir masukan, pendapat, dan keluhan warga Desa Bangsri.
“Harapannya, melalui GAS yang saya pimpin ini, dapat membantu warga Desa Bangsri dalam segala aspek atau bidang yang muaranya untuk kepentingan bersama. Melalui GAS ini pula diharapkan, dapat Menuju Bangsri Mandiri, Bermartabat dan Berharga Diri,” tandas Sopyan.
Kades Bangsri, Drs Mukhson menyampaikan selamat atas terbentuknya GAS.
“Selaku kepala desa, saya juga berharap agar jajaran GAS bersama-sama dengan desa dapat memberikan masukan dalam rangka melaksanakan kegiatan atau program yang nantinya dapat membantu visi dan misi pemdes Bangsri,” ucap Mukhson.
Mukhson juga mengajak jajaran pengurus dan anggota GAS untuk bersama-sama merapatkan barisan membangun Desa Bangsri.
“Saya juga mohon doa restu kepada warga Bangsri, khususnya untuk GAS bahwa pemdes Bangsri ada rencana untuk mengadakan tempat kegiatan berupa lapangan sepakbola. Awalnya ada kendala, karena ada lahan milik warga sehingga perlu adanya tukar guling. Alhamdulillah, secara pribadi sudah hubungi pemilik tanah dan sudah diijinkan untuk dibeli dan sudah diberikan DP sebagai tanda jadi. Sehingga, lapangan sepakbola untuk warga Desa Bangsri nantinya akan segera direalisasikan,” kata Mukhson.
Sementara, Babinkamtibmas Desa Bangsri, Aiptu Warnoto mengemukakan, pihaknya selama ini melihat di Bangsri semua ormas yang ada berjalan beriringan dan tidak ada gesekan.
“Ayo bekerja bersama untuk memajukan Desa Bangsri. Di desa ini, banyak pabrik-pabrik agar bisa bersinergi antara TNI/Polri, Gas dan pemdes Bangsri,” pinta Warnoto.
Di sela-sela acara, dilakukan sesi tanya jawab dengan dimoderatori Rudi yang juga pengurus GAS. ada sejumlah keluhan dari warga dan harus segera diselesaikan dari sesi tanya jawab tersebut. Yakni persoalan debit air pemukiman warga yang susah didapatkan dengan berdirinya pabrik dan harapan warga agar bisa diakomodir bisa diterima kerja di pabrik dengan diutamakan dari warga Bangsri. Selain itu, saluran air yang semakin susah pembuangannya hingga menyebabkan banjir, dampak dari adanya pabrik-pabrik di Desa Bangsri.
Kades Bangsri, Mukhson di akhir acara dalam kesempatan itu menyampaikan usulan dari warga nantinya akan dikomunikasikan dengan Pengurus GAS.
‘Soal tenaga kerja, Saya merasa bangga apabila dengan persyaratan hanya tanda tangan dan setempat dari kades, warga yang membutuhkan pekerjaan di pabrik bisa langsung diterima,” pungkas Mukhson.
Faizal Ramadhan Ketua DPC GMNI Brebes mengatakan, Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) Desa Bangsri adalah gerakan murni yang lahir secara organik atas dasar kegelisahahan dan keresahan masyarakat desa Bangsri.
“Desa Bangsri merupakan gambaran kecil atas realita yang ada di Brebes. Bahwasanya Kabupaten Brebes yang dijadikan Kawasan Industri Brebes (KIB) oleh pemerintah pusat belum bisa memberikan dampak positif secara penuh adanya perusahaan – perusahaan yang berdiri terhadap kesejahteraan masyarakat brebes, melainkan menimbulkan masalah sosial dan lingkungan setelah berdirinya pabrik pabrik di Kabupaten Brebes.” ujarnya.
Faizal menyebut, pada kenyataan Desa Bangsri yang terdampak secara langsung adanya pabrik yang berdiri di lingkungannya belum bisa merasakan manfaat adanya pabrik di Desa Bangsri. Dari mulai sulitnya warga masyarakat bangsri agar bisa bekerja di Pabrik yang ada di daerahnya hingga masalah lingkungan yang timbul akibat adanya pabrik di desanya yang harusnya mereka (Masyarakat bangsri) mendapatkan prioritas dari perusahan yang berdiri di desa Bangsri.
“Ini merupakan hal yang miris ketika tuan tanah tidak mendapatkan kemanfaatan dari tanahnya sendiri. Maka dari itu kami PDC GMNI Brebes sangat mendukung aksi solidaritas desa Bangsri, berjalan beriringan dengan Gerakan Aksi Solidaritas (GAS) desa Bangsri”. terang faizal.
Dalam hal ini pemerintah daerah juga harus tegas dan mengawasi perusahaan agar melaksanakan kewajibannya serta mencari solusi akan masalah yang terjadi, terutama masalah ketenagakerjaan agar seluruh masyarakat kabupaten Brebes bisa merasakan manfaat akan adanya Industrialisasi.
Karena ini merupakan langkah awal untuk kesejahteraan masyarakat brebes khusunya di desa yang ada kawasan industri dan ini merupakan gerakan dari akar rumput yang timbul karena keresahan masyarakat sendiri.
GMNI sejatinya hadir untuk membantu kaum marhaen. maka dari itu GMNI Brebes mendukung dan siap membantu gerakan masyarakat ini demi kesejahteraan masyarakat Brebes.
(Bj).