FKUB: Beragama Jangan Hanya Sekedar Tonjolkan Simbol Saja
|
Brebes kualitasnews.com,- Dalam beragama, hendaknya jangan hanya menonjolkan simbol-simbol agama saja tanpa memaknai isi yang terkandung dalam agama tersebut.Demikian dikatakan ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov Jateng H Abu Hapsin PhD saat menyampaikan Saresehan Intern Umat Beragama di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kab Brebes, Jalan Ahmad Yani Brebes, Kamis (26/09/2013).
Menurut Hapsin jika beragama hanya menonjolkan simbol-simbol saja maka kehidupannya seperti anak kecil.
“Orang yang terlalu simbolisme dan formalisme dalam beragama seperti kanak-kanak,” ujar Hapsin.
Bila melihat keberagaman Indonesia lanjutn Haspin, hendaknya beragama secara dewasa. Yakni jangan hanya menonjolkan simbol saja, tetapi substansinya harus dimiliki.
“Aspek simbol, ibarat gelas yang indah buatan Cekoslovakia tetapi bila diisi dengan comberan tentu tidak ada maknanya. Ada juga yang mengutamakan isi walau wadahnya berupa batok. Yang bagus ya, simbolnya bagus isinya juga bagus,” jelasn Hapsin yang juga Ketua Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Jateng ini.
Dia teringat saat nyantri dulu, kalau gurunya wanti-wanti lebih bermakna minyak sawit cap babi ketimbang minyak babi cap sawit. “Kita hidup di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila jadi beragamalah secara dewasa,” ajaknya.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE menyambut baik upaya kongkrit FKUB Brebes yang telah berupaya menjalin persatuan dan kerukunan umat beragama. Terbukti dengan berbagai kegiatan keagamaan di Brebes berjalan dengan baik dan tidak terjadi gangguan yang berarti.
Kehidupan beragama Islam di Brebes juga sangat maju. Bertambahnya jumlah masjid, mushola dan juga pondok pesantren di Brebes membawa dinamika yang sangat berarti. “Selaku pemerintah, kami sangat berterima kasih atas peran FKUB yang turut menjaga ukhuwah dalam kehidupan beragama,” tandas Bupati.
Kepala Kemenag Brebes Drs H Imam Hidayat MPdI merasa gusar dengan perkembangan teknologi Informasi dan komunikasi. Terutama internet dan televisi yang telah mengubah paradigma pembelajaran lewat agama lewat media. Sehingga banyak generasi muda atau bahkan orang tua belajar agama tidak melalui Kiai atau pun guru ngaji. Banyak di antara kita yang sudah merasa cukup belajar agama, cuma lewat televisi dan internet.
Ketua Panitia Akrom Jangka Daosat MSi menjelaskan, sarasehan yang mengambil tema melestarikan ukhuwah basyoriyah, wathoniya dan Islamiyah itu diikuti lebih kurang 150 peserta. Mereka terdiri dari para ulama, ketua organisasi Islam, kepala KUA se Kab Brebes dan perwakilan pelajar SMA/SMK/MA se Kab Brebes.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan hadian pemenang lomba karya tulis ilmiah lintas agama tingkat Kabupaten Brebes. Kategori pelajar, juara 1 diraih Dina Hanifatul M SMA N 1 Losari, juara 2 Jean Aida Saputri dari SMA N 1 Brebes, juara 3 Maryatun SMA N 1 Losari. Sedang untuk kategori umum dimenangkan juara 1 Ubaidillah dari KUA Kec Jatibarang, juara 2 Mumin Syafiq dari KUA Larangan dan juara 3 Veronika Tumip dari BKSG Brebes. “Pemenang mendapatkan piala, piagam dan sejumlah uang pembinaan,” pungkas Akrom. (johan/HB)