Asrofi Hadiri Pelantikan Pengurus PC GNPK RI Paguyangan
|Brebes, Kualitasnews.com- Kepala Deputi Diklatsus dan Peningkatan SDM Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) pusat Asrofi beserta istri hadiri pelantikan GNPK-RI Paguyangan.
Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang GNPK-RI Paguyangan Masa Bhakti 2022-2027 bertempat di obyek wisata Waduk Penjalin Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Sabtu (4/6).
Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua PD GNPK-RI Budi Prabowo SH, Kepala Deputi Diklatsus dan Peningkatan SDM GNPK-RI Pusat Asrofi, Ketua PC GNPK- RI Paguyangan Tasiman, Perwakilan Camat Paguyangan, Perwakilan Koramil Paguyangan, Perwakilan Polsek Paguyangan, Kepala Desa se-Kecamatan Paguyangan, seluruh Ormas se-Kecamatan Paguyangan dan Tokoh Masyarat dan para tamu undangan.
Dihadapan awak media, Kepala Deputi Diklatsus dan Peningkatan SDM GNPK-RI pusat Asrofi mengucapkan, selamat kepada PC GNPK-RI Panguyangan yang telah dilantik, karena bisa memberikan progres dan efektif kepada masyarakat dan mengikuti Standar Oprasion Prosedur SOP yang ada.
Budi Prabowo lantik pengurus PC GNPK-RI Paguyangan masa bakti 2022-2027.
” Arahan-arahan dari Ketua PD GNPK RI Brebes Budi Prabowo bahwa di GNPK-RI bukan tempat mencari risqi,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Ketua PC GNPK-RI Paguyangan Tasiman menyampaikan, GNPK-RI di Paguyangan hadir bersama masyarakat untuk bersinergi, membangun pemerintahan, mari kita saling bergandeng tangan tangan untuk Brebes bebas dari korupsi dan memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat.
” Mari bersama-sama lanjutkan berjuang demi terwujudnya tatanan pemerintahan masyarakat Kabupaten Brebes yang lebih baik, yang sejahtera bebas dari korupsi. Saling bersinergi ditingkat desa di komunikasikan dengan baik.” terangnya.
Asrofi Kepala Deputi Diklatsus dan Peningkatan SDM GNPK-RI.
Menurut Asrofi, bahwa GNPK-RI hadir bukan sebagai musuh tetapi sebagai mitra, pembina tentunya yang dibina tidak bisa dan memang ada potensi untuk korupsi ya pada titik akhirnya harus di binasakan.
” Tentunya dengan cara-cara elegan cara beretika, bermoral jangan sampai satu sisi kita mau menegakkan hukum tapi malah sebaliknya, kita justru melanggar hukum itu jangan sampai terjadi,” pungkas Asrofi.
(Bj/KN).