Evamuji Hidayah, Wisudawan Dengan IPK Tertinggi di STAI Brebes
|
BrebesKualitasnews,- Dengan meraih nilai IPK 3,61 Evamuji Hidayah berhasil menjadi wisudawan terbaik Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes. Terbaik kedua diraih Wahyu Hadi Fatahillah (3,54) dan terbaik ketiga diraih Amin Taofik (3,52). Eva berhasil mengungguli 107 wisudawan lainnya pada Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-11 STAI Brebes, di Convention Hall Rita Supermal Kota Tegal, Sabtu (30/12). Mereka mendapatkan hadiah dan piagam penghargaan dari Ketua STAI Brebes Prof Dr Muhaimin.
Rapat senat terbuka dalam rangka wisuda Sarjana (S1) ke-11 dipimpin langsung Ketua STAIB Prof Muhaimin. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa upacara wisuda itu pada hekekatnya syukuran bersama, karena telah sukses meraih gelar sarjana.
Dia juga bersyukur karena dua program studi di STAI Brebes yakni Hukum Ekonomi Islam (HEI) Jurusan Syariah dan Bimbingan Konseling Islam (BKI) Jurusan Dakwah telah di visitasi dan akreditasi.
Penataanpun terus dilakukan antara lain pindahan kantor rektorat, administrasi, dan adminitrasi keuangan bekerja sama dengan pihak perbankan. “Profesionalitas dan peningkatan mutu dosen serta mahasiswa terus kami genjot,” ungkapnya.
Sekretaris Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) Wilayah 10 Jateng Dr Hasyim Muhammad MAg menjelaskan, kalau sekarang menjamur berdirinya perguruan tinggi. Sedikitnya ada 5500 perguruan tinggi di seluruh Indoesia. Hal ini menjadi.tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitasnya.
Menyikapi hal ini, pemerintah juga menerapkan peraturan yang amat ketat untuk pendirian perguruan tinggi antara lain dengan penerapan akreditasi. Bila suatu program studi belum keluar Akreditasinya, maka bila menyelenggarakan wisuda merupakan pelanggaran hukum yang bisa dipidanakan.
Perlu kewaspadaan karena terungkap juga PT yang nakal, dengan menggampangkan pendidikan, misalnya mahasiswa cuma mendaftar kuliah, terus setor uang kuliah, lalu di wisuda. “Perguruan tinggi semacam ini dijadikan kegiatan ekonomi bagi pengelolannya dan itu merupakan pelanggaran hukum,” ungkapnya.
Dia memuji STAI Brebes telah memenuhi perarturan perundangan yang berlaku sehingga mahasiswanya diakui keberadaannya. Untuk itu, jangan lupa mereka yang telah diwisuda harus dimasukan ke Pangkalan Data Perguruan Tinggi Nasional. Sehingga ketika mendaftar ke jenjang berikutnya tidak ditolak karena sudah lulus. Termasuk untuk kepengurusan kepegawaian, juga tidak menjadi persoalan di kemudian hari.
“Lulusan perguruan tinggi yang terakreditasi harus tercatat, harus sudah ada dipangkalan data PT secara nasional,” ujarnya.
Hasyim juga berpesan kepada para wisudawan agar jangan terlalu banyak berharap jadi PNS karena kekecewaan yang akan didapat akibat peluangnya sedikit. Kesempatan menjadi PNS sangat kecil karena jumlah lulusan lebih besar ketimbang kebutuhan kepegawaian. Menjadi PNS itu, hanya karyawan saja. Maka, dalam hati kita harus terdorong untuk jadi bos, dengan menjadi wirausahawan sesuai bakat dan kemampuannya. Termasuk berwirausaha dalam bidang pendidikan. “Tapi alangkah baiknya, kami anjurkan untuk melanjutkan ke S2,” ajaknya.
Melanjutkan S2 tidak harus mengeluarkan uang banyak, karena sudah tersedia beasiswa. Pemerintah telah menyediakan anggaran trilyunan rupiah untuk beasiswa S2 dan S3 bahkan ke luar negeri sudah dianggarkan pemerintah.
Namun, pengaplikasian ilmu di lapangan juga sangat penting agar ilmunya semakin bertambah dan bertambah.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH turut berbangga hati dengan kiprah STAI Brebes yang telah menelorkan sarjana. Yang berarti telah menambah tenaga muda terdidik dan turut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Brebes.
Apalagi, lulusan PAI yang mampu menanamkan pondasi agama di masyarakat. Hanya agamalah yang menjadi benteng dan filter peradaban dunia. STAI Brebes tidak sekadar meluluskan generasi muda yang berpendidikan tinggi tapi mampu meletakan dasar-dasar kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, sehat jasmani dan rohani, berberdaya saing.tinggi dan berakhlakul karimah.
Kepada mahasiswa, Idza mengajak untuk bersyukur pada Allah SWT, berterima kasih kepada orang tua, guru dan civitas akademika. Bersyukur telah lulus sarjana, mengingat masih banyak masyarakat Brebes yang belum meraih sarjana. Wujud dari itu, lulusan STAI Brebes harus memberikan kontribusi nyata ke masyarakat agar ilmunya bermanfaat.
Bersemangatlah, bekerja nyata dan ikhlas. Taman Pendidikan Al Quran, PAUD, Ponpes, Bank Syariah, tengah menunggu gerak langkah wisudawan.
“Jangan duduk berdiam diri, tapi harus ikhtiar dan berdoa seraya mengharap dorongan orang tua dan Ridlo Allah SWT. Percayalah siapa saja yang giat berusaha dan berdoa, akan menuai hasil,” pungkas Idza. (KN)