Unicef Indonesia Kunjungi Kyai NU di Brebes

Bagikan

Tim Unicef Indonesia dipimpin Iwan Hasan saat berkunjung di kyai subhan,pengasuh Pondok Pesantern Assalafiyah Luwungragi, Brebes.
Tim Unicef Indonesia dipimpin Iwan Hasan saat berkunjung di Kyai subhan,pengasuh Pondok Pesantern Assalafiyah Luwungragi, Brebes.

BREBES  kualitasnews.com,-  Iwan Hasan spesialis komunikasi unicef  Rabu (26/3) melakukan kunjungan ke beberapa MWC NU di Brebes yaitu MWC tanjung, MWC larangan, MWC Wanasari dan ke Pengasuh Ponpes Assalafiyah luwungragi KH. Subhan Makmun. 

 

Tujuan kunjungan ini dilakukan sehari sebelumnya senen  (24/3 ) untuk melihat langsung bagaimana para pemuka agama  yang sudah pernah mengikuti pelatihan menyampaikan tentang pesan kesehatan ibu dan gizi khususnya masalah stunting. 

 

‘Perlu alat peraga pembelajaran saat sosialisasi karena media ini sangat dibutuhkan  bagi masyarakat, sementara ini yang dipakai hanya model penyuluhan di pengajian dan tanya jawab’ ujar sholikhin sekretaris MWC NU Tanjung. 

 

Ustad sholikhin juga menuturkan sudah melakukan koordinasi dengan Muspika di Kecamatan Tanjung dan juga sosialisasi di desa-desa di wilayah Tanjung terutama di pengajian jamaah ibu-ibu. Sisi yang lain kendala ketika menyampaikan masalah kesehatan ibu dan anak di daerahnya karena dianggap bukan pakar yang membidangi dalam bidangnya namun menurutnya ini adalah bagian dari upaya ulama untuk membantu program pemerintah. 

 

‘ Gerakan 1000 hari pertama kehidupan, Ibu memberikan kolostrum dan memberikan Air Susu Ibu (ASI ekslusif) kepada bayi sangat penting biar kekebalan tubuh dan kesehatan bayi terjamin karena ini bagian pemenuhan hak anak’, ujar ustad tarmidzi. 

 

Dunarso dari MWC NU Larangan juga menuturkan pengalamannya sebagai peserta yang sudah mendapatkan pelatihan stunting yang diselenggarakan LKNU di Benda Sirampog, pelatihan yang diterima sangat membantu dalam tugasnya sebagai tokoh agama apalagi sebagai lebe di desa Siandong kepada masyarakat terutama saat pengajian Bapak dan Ibu-ibu. 

 

Ada 4 acara yg biasa digunakan untuk menyampaikan sosialisasi yaitu saat pernikahan, 4 bulan kehamilan, 7 bulan kehamilan dan aqiqoh. Hasil pelatihan yang ada sangat aplikatif dan sejalan dengan nilai-nilai islam.

 

“ Satu sedotan bayi dari susu ibu dapat menghapus dosa ibu sehari, bila bayi di susui selama 40 hari dari sejak lahir tanpa diberikan apapun selain ASI (termasuk air, madu, pisang) membuat usus bayi bisa kuat, jarak kehamilan bagi ibu sebaiknya 30 bulan hal ini sesuai anjuran dalam hadits Nabi “ ujar KH. Subhan Makmun selaku ulama kharismatik di Brebes.( KN1)