Sejumlah Pedagang Keluhkan Kondisi Pasca Rob, Berharap Ada Perhatian Dari Pemkab Brebes
|Brebes, Kualitasnews.com- Setelah sepekan musibah banjir rob melanda sejumlah lokasi di pesisir pantai utara Kabupaten Brebes membuat sejumlah pengusaha rumah makan mengeluhkan kondisi pasca rob.
Salah satunya di Obyek Wisata Pantai Randusanga Indah (PARIN) yang terletak di Desa Randusanga Kulon Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes sehingga mengakibatkan kerugian dari para pedagang yang berjualan di Area tersebut.
Tak sedikit warung yang tergenang air laut bahkan beberapa tempat jualan pun ikut roboh.
Menurut informasi dari para pedagang, sejauh ini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Brebes.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Maryoko atau yang dikenal Bang Jarot selaku Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segara Lor.
Menurut Jarot, Rob saat ini adalah yang terbesar sepanjang tahun, bahkan lebih besar dibandingkan dengan Rob tahun 2018 dan 2020 yang kala itu cukup besar.
” Rob berlangsung selama 3 hari dan ini terbesar melebihi tahun-tahun sebelumnya, ” kata Jarot pada Selasa ( 31/5/2022 ).
Dikatakanya, seluruh pedagang mengalami kerugian, tak sedikit gubuk-gubuk yang roboh dan Ia sendiri mengalami kerugian terbesar.
” Kerugian terparah adalah saya pribadi, sampai-sampai di warung saya terjadi pembentukan sungai kecil, ” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, peralatan usahanya juga berantakan tidak terselamatkan dan kerugian ditaksir sekitar 100 jutaan.
” Sebagai pengusaha di dalam tempat wisata, kami berharap adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Brebes, khususnya Dinas terkait, ” ujar Jarot mantan Kepala Desa Randusanga Kulon ini.
Menurutnya, hingga saat ini sama sekali belum ada sentuhan atau perhatian dari Pemkab maupun Anggota DPRD Brebes.
” Jadi sampai sejauh ini belum ada sentuhan, apalagi bantuan dari Pemkab Brebes maupun anggota Dewan, ” bebernya.
Ia berharap diadakannya penataan Area Wisata kembali, mengingat Wisata PARIN sangat potensi untuk Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dan pemberdayaan UMKM di Brebes.
” Namun, anggaran yang sudah ada sudah diplot saja tidak terealisasi, bisa dilihat tidak ada pembangunan sama sekali,” katanya.
Disebutkan, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Segara Lor baru dibangkitkan kembali, dari Pokdarwis Ia bersama kelompoknya sedang menyusun penanganan masalah tersebut.
“Mungkin juga akan kordinasi dengan yang punya kewenangan, karna sejauh ini dari mereka tidak ada perhatian apalagi bantuan,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait harga tiket masuk menurut Jarot dulu 3000 tapi sekarang 7000 padahal dalam suatu kondisi yang berantakan.
” Saya harap untuk sementara tiket dibebaskan, dibebaskan dulu karena apa yang mau mereka nikmati di Pantai Randusanga, biarkan pedagang itu bisa memetik hasil dari pembebasan tiket untuk sementara,” tegasnya.
Senada disampaikan oleh Kacung pemilik Rumah Makan Pak Kacung, menurutnya gelombang Rob saat ini paling tinggi dan mengalir sangat cepat sehingga Ia tidak bisa menyelamatkan barang-barang ditempat usahanya.
Ia juga mengatakan hingga saat ini sama sekali tidak ada kunungan dari pemerintah.
“Dari dulu sampai sekarang ini, tidak ada kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Brebes, kami berharap Pemerintah turun tangan untuk dibangun pemecah gelombang untuk menghindari musibah ini terjadi lagi, ” kata Kacung.
(Bj).