Butuh Perhatian Serius, SDN di Kecamatan Bumiayu dan Bantarkawung Brebes Sangat Memprihatinkan

Bagikan

BREBES, Kualitasnews.com- Kondisi infrastruktur sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Brebes Selatan, mencakup Kecamatan Bumiayu, dan Bantarkawung semakin memprihatinkan.

Berbagai kerusakan parah, mulai dari atap ambruk hingga bangunan rapuh, menjadi tantangan besar bagi kelancaran kegiatan belajar-mengajar.

Kondisi darurat dialami SDN Dukuhturi 03 di Kecamatan Bumiayu berupa penyangga atap ruang kelas.

Ruang kelas 5 harus ditopang tiang bambu, dengan atap bergelombang yang membahayakan keselamatan siswa.

“Kami sangat membutuhkan perhatian serius dari Dinas terkait”. kata Kepala Sekolah SDN Dukuhturi 03, Herwati, S.Pd.

Kepala Sekolah SDN Dukuhturi 1 Kecamatan Bumiayu, Umi Kulsum mengatakan, satu ruang kelas ambruk.

“Kondisi tersebut memaksa pengelolaan ruang belajar menjadi lebih sulit dan rawan pencurian, karena tidak ada pagar keliling serta tidak memiliki Musholla”. ujarnya.

Sementara itu, SDN Kelierang 1 di Kecamatan Bumiayu yang dipimpin oleh Abdul Ghafi saat ini menghadapi kerusakan serius pada beberapa ruang kelas.

“Hampir semua bangunan rusak, hal tersebut menghambat kegiatan belajar-mengajar secara signifikan”. kata Abdul Ghafi.

Untuk di SDN 2 Banjarsari di Kecamatan Bantarkawung melaporkan kerusakan parah pada ruang kelas yang sudah ambruk.

“Ada dua ruang kelas 2 yang terancam, pondasi bangunan terjadi keretakan karena tanah kabil”. terang Kepala Sekolah Sandhi Prihatnolo, S.Pd.

Ia menjelaskan, bahwa mereka harus membagi satu ruangan untuk dua kelas meski dindingnya retak-retak.

Di SDN Tambakserang 04, ruang kelas 3 tidak memiliki atap dan dinding. Bangunan ini kini digunakan untuk menanam ubi. Kepala sekolah, Wahid, S.Pd.I. menuturkan, bahwa kondisi ini sangat menyulitkan siswa untuk belajar.

Adapun Kepala SDN 2 Mayana, Wasta, S.Pd., menjelaskan, bahwa tiga ruang kelas dikosongkan sejak 2020 karena kerusakan atap. Aktivitas belajar dilakukan di ruang darurat dengan kondisi serba terbatas.

Sekolah Lain dengan Kondisi Serupa,
kasus serupa juga terjadi di sejumlah sekolah lain.

Antara lain di SDN Cikuning 1 dan 2, kebocoran atap berbahaya saat hujan. Ketika hujan pagi hari terpaksa murid di bubarkan karena khawatir terjadi atap ruang sekolah ambruk

SDN Bantarkawung 4, bangunan sudah rapuh sekitar 30 tahunan, perlu direnovasi mendesak diperlukan meski wali murid sudah pernah bantu bangun satu lokal ruang kelas.

SDN Sindangwangi 3, Bangunan tahun 1973, kelas 1-3 hampir roboh.perlu renovasi

SDN 07 Pangebatan, kekurangan ruang kelas, pembangunan belum terealisasi.

SDN Karangpari 02, Ruang kelas 6 tidak bisa digunakan. Bangunan tahun 1974. Kondisi bangunan sudah rapuh termakan usia.

SDN Cinanas 2 merupakan bangunan tahun 1969, namun kondisi ruang kelas 4 saat ini rapuh, dan butuh penambahan ruang kelas.

Rukat S Pd.M.Pd.Koorwilsatpendik Bantarkawung menyampaikan, kerusakan ini mengundang keprihatinan berbagai pihak. Pemerintah dan dinas terkait diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan demi keselamatan siswa dan kelancaran kegiatan belajar-mengajar.

“Pendidikan yang layak adalah hak dasar anak-anak dan kunci membangun masa depan bangsa”. ujar Rukat.

(***).