Wujud Kepercayaan Kepada Satgas Yonif 407/PK, Seorang Warga Perbatasan Indonesia – Malaysia Serahkan Senjata Api Rakitan

Bagikan

Sanggau, Kalimantan Barat- Komandan SSK IV Pos Sei Beruang Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/PK, Lettu Inf Adang Furqan, terima 2 pucuk senjata api rakitan jenis bowmen dan lantak beserta satu butir munisi, oleh warga atas nama Sigun (41) di Dusun Sei Beruang, Desa Sei Tekam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. (07/11/2020)

Hal tersebut disampaikan Komandan Satuan Penugasan Pengamanan Perbatasan Yonif 407/Padmakusuma, Letkol Inf Catur Irawan di Pos Kotis Nanga Badau.

Dansatgas Pamtas Yonif 407/PK, Letkol Inf Catur Irawan mengatakan, berdasarkan laporan dari Dan SSK IV, Lettu Inf Adang Furqan, senjata rakitan tersebut diserahkan secara suka rela dari saudara Sigun (41) yang tinggal di Dusun Sei Beruang, Desa Sei Tekam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Kronologis penyerahan senjata api jenis bowmen dan lantak tersebut bermula ketika Anggota dari Pos Sei Beruang yang melaksanakan kegiatan teritorial karya Bhakti dan setelah itu dilanjutkan anjangsana ke pondok kebun milik pak Sigun yg tidak jauh dari tempat karya bhakti.

Sesampai nya di pondok anggota pos istirahat sambil mengobrol dengan bapak Sigun tentang keadaan Dusun Sei Beruang, Namun ketika Anggota Pos Sei Beruang akan berpamitan kembali ke Pos, Bapak Sigun membawakan senjata rakitan jenis bomen (aktif), senjata lantak (rusak) dan amunisi nya yg di ambil dari pondok kebun dan menyerahkannya kepada Danki SSK IV.

Penyerahan senjata tersebut merupakan wujud kepercayaan masyarakat kepada anggota Satgas Yonif 407/PK yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan antara Republik Indonesia dan Malaysia.

Menurut Lettu Inf Adang Furqan, kepemilikan senjata rakitan tersebut biasa dipergunakan untuk berburu binatang di hutan.

“Bapak Sigun mengaku bahwa senjata rakitan ini digunakan untuk berburu binatang di hutan, namun karena keresahannya akan keberadaan senjata api tersebut dan kepercayaannya kepada kami, yang bersangkutan kemudian secara sukarela menyerahkan senjata tersebut kepada kami untuk diamankan,” jelas Lettu Adang.

Dansatgas menambahkan, bahwa penyerahan senjata api yang dilakukan oleh Bapak Sigun didasari atas pendekatan yang dilakukan secara persuasif oleh anggotanya.

“Selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-MLY, kami berusaha untuk terus berbaur dan mengajak hidup damai dan tentram dengan berbagai macam kalangan, seperti melaksanakan pengobatan gratis, baik masyarakat yang berobat ke Pos maupun door to door,  melaksanakan karya bakti, serta memberikan pandangan tentang bahaya menyimpan senjata api, alhasil dengan sendirinya masyarakat menerima dan menyerahkan senjata api yang disimpan secara sukarela,” ujar Dansatgas. (*).

(Bj/HT).